1.3 HIMPUNAN FUZZY
Pada himpunan tegas (crisp), nilai keanggotaan suatu item x dalam suatu himpunan A, yang sering
ditulis dengan µA(x), memiliki dua kemungkinan, yaitu:
- satu (1), yang berarti bahwa suatu item menjadi anggota dalam suatu himpunan, atau
- nol (0), yang berarti bahwa suatu item tidak menjadi anggota dalam suatu himpunan.
Jika diketahui:
S = {I, 2, 3, 4, 5, 6} adalah semesta pembicaraan.
A= {1, 2, 3}
B = {3, 4, 5}
bisa dikatakan bahwa:
- Nilai keanggotaan 2 pada himpunan A, µA(2)=1, karena 2eA.
- Nilai keanggotaan 3 pada himpunan A, µA(3)=1, karena 3eA.
- Nilai keanggotaan 4 pada himpunan A, µA(4)=0, karena 4EA.
- Nilai keanggotaan 2 pada himpunan B, µ8(2)=0, karena 2~B.
- Nilai keanggotaan 3 pada himpunan B, µ8(3)=1, karena 3eB.
Contoh 1.2:
Misalkan variabel umur dibagi menjadi 3 kategori, yaitu:
MUDA umur < 35 tahun
PAROBAYA 35 < umur < 55 tahun
TUA umur >55 tahun
Nilai keanggotaan secara grafis, himpunan MUDA, PAROBAYA dan TUA ini dapat dilihat pada Gambar 1.2.
Nilai keanggotaan secara grafis, himpunan MUDA, PAROBAYA dan TUA ini dapat dilihat pada Gambar 1.2.
Pada Gambar 1.2, dapat dijelaskan bahwa:
- apabila seseorang berusia 34 tahun, maka ia dikatakan MUDA (µMUDA(34) =I);
- apabila seseorang berusia 35 tahun, maka ia dikatakan TIDAK MUDA (µMUDA(35)=0);
- apabila seseorang berusia 35 tahun kurang I hari, maka ia dikatakan TIDAK MUDA (µMUDA(35 th-lhr)=O);
- apabila seseorang berusia 35 tahun maka ia dikatakan PAROBAYA (µPAROBAYA(35)=I);
- apabila seseorang berusia 34 tahun maka ia dikatakan TIDAK PAROBAYA (µPAROBAYA{34)=0);
- apabila seseorang berusia 55 tahun, malca ia dikatakan PAROBAYA(µPAROBAYA{55)=J);
- apabila seseorang berusia 35 tahun kurang hari, maka ia dikatakanTIDAK PAROBAYA (µPAROBAYA{35 th - I hr)=O);
Dari sini bisa dikatakan bahwa pemakaian hirnpunan crisp untuk
menyatakan umur sangat tidak adil, adanya perubahan kecil saja pada suatu nilai mengakibatkan perbedaan kategori yang cukup signifikan.
Himpunan fuzzy digunakan untuk mengantisipasi hal tersebut. Seseorang dapat masuk dalam 2 himpunan yang berbeda, MUDA dan PAROBAYA, PAROBAYA dan TUA, dsb. Seberapa besar eksistensinya dalam himpunan tersebut dapat dilihat pada nilai keanggotaannya.
Gambar 1.3 menunjukkan himpunan fuzzy untuk variabel umur.
Gambar l.3 Himpunan Fuzzy untuk Variabel Umur
Pada Gambar 1.3, dapat dilihat bahwa:
- Seseorang yang berumur 40 tahun, termasuk dalam himpunan MUDA dengan µMuDA(40)=0,25; namun dia juga termasuk dalam himpunan PAROBAYA dengan µPAROBAYA(40)=0,5.
- Seseorang yang berumur 50 tahun, termasuk dalam himpunan MUDA dengan µTUA(S0)=0,25; namun dia juga termasuk dalam himpunan PAROBAYA dengan µPABOBAYA(50)=0,5.
Kalau pada himpunan crisp, nilai keanggotaan hanya ada 2 kemungkinan, yaitu 0 atau 1, pada himpunan fuzzy nilai keanggotaan terletak pada rentang 0 sampai 1.Apabila x memiliki nilai keanggotaan fuzzy µA(x)=0 berarti x tidak menjadi anggota himpunan A, demikian pula apabila x memiliki nilai keanggotaan fuzzy µA(x)=l berarti x menjadi anggota penuh pada himpunan A.
Terkadang kemiripan antara keanggotaan fuzzy dengan probabilitas menimbulkan kerancuan. Keduanya memiliki nilai pada interval [0, 1 ],namun interpretasi nilainya sangat berbeda antara kedua kasus tersebut Keanggotaan fuzzy memberikan suatu ukuran terhadap pendapat atau keputusan, sedangkan probabilitas mengindikasikan proporsi terhadap keseringan suatu basil bemilai benar dalam jangka panjang. Misalnya, jika nilai keanggotaan suatu bimpunan fuzzy MUDA adalah 0,9; maka tidak perlu dipennasalahkan berapa seringnya nilai itu diulang secara individual untuk mengharapkan suatu hasil yang hampir pasti muda. Dilain pihak, nilai probabilitas 0,9 muda berarti 10% dari himpunan tersebut diharapkan tidak muda.
Himpunan fuzzy memiliki 2 atribut, yaitu:
- Linguistik, yaitu amaan suatu grup yang mewakili suatu keadaan atau kondisi tertentu dengan menggunakan bahasa alami, seperti: MUDA,PAROBAYA,TUA.
- Numeris, yaitu suatu nilai (angka) yang menunjukkan ukuran dari suatu variabel seperti: 40, 25, 50, dsb.
0 komentar:
Posting Komentar